Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu -->

Kamis, 10 Desember 2015

02 Power Supply Unit(PSU)

Rangakain Power Supply Unit(PSU)
Semua rangkaian elektronika memerlukan sumber listrik untuk bekerja. Maka dari itu diperlukan penyedia sumber tegangan yang diperlukan. Sumber tenaga yang bisa didapat terus menerus tanpa henti adalah dari listrik PLN (selama tidak mati lampu tentunya).

Bagian 1. penyearah setegah gelombang
Tegangan dari PLN sebesar 220Volt AC diturunkan menjadi 12Volt AC. Kemudian tegangan AC yang sudah diturunkan tadi diubah menjadi DC, tegangan DC inilah yang digunakan untuk memberi tenaga untuk peralatan elektronik. Berikut rangkaiannya:
Ctt:
- bagi yang belum tau AC dan DC. mudahnya 220 AC itu adalah listrik nyetrum sedangkan DC adalah listrik seperti battery
- rangkaian ini bisa dimafaatkan untuk menyalakan ampli TDA2822.
Gambar rangkaian PSU 12V

gambar berikut sebagai panduan gambar diatas:
Pembahasan:
- Sumber AC
simbol yang ditandai warna hijau adalah sumber AC, sumber AC bisa didapat dengan menggunakan colokan listrik kemudian disambungkan ke stopkontak yang tersedia. Kabel AC disambungkan ke trafo satu kabel dihubungkan ke angka nol dan kabel satunya dihubung ke angka 220. pemilihan sambungan 0 dan 220 didasarkan karena di indonesia standar listri AC adalah 220Volt.

- Trafo(Transformator)
simbol trafo di tandai dengan warna oranye, sebenarnya simbol trafo dan gambar trafonya tidak sesuai tapi tetap bisa digunnakan dengan fungsi yang sama. Dalam teori yang sering diajarkan didalam kelas biasanya trafo terdapat perhitungan NP (lilitan primer), NS (lilitan sekunder), VP (tegangan primer), VS (tegangan sekunder), IP (arus primer), IS (arus sekunder). Dalam prakteknya bila beli trafo tinggal memilih tegangan sekunder dan arus sekunder maksimal yang bisa dihasilkan, contoh diatas 1Ampere. Tegangan sekunder pun diberi pilihan beberapa tegangan pada contoh diatas 6V, 9V, dan 12V. CT adalah singkatan dari CenTer(tengah) bisa dianggap CT ini adalah Ground atau 0Volt. Tidak usah bingung bila terdapat nilai yang sama, saat ini cukup pilih salah satu untuk digunakan contohnya 12V.

- Dioda
dioda ditandai dengan warna merah. Kaki dioda memiliki kaki Anoda(+) dan Katoda(-), jadi jangan salah pasang. Kaki Katoda(-) biasanya ditandai dengan warna gelang putih seperti terlihat pada gambar diatas.

- Kapasitor
kapasitor disini menggunakan kapasitor dengan kapasitansi yang cukup besar. Semakin besar biasanya semakin bagus, sedangkan tegangan menyesuaikan. Dicontoh gambar menggunakan tegangan 50Volt tetapi nilai tegangan bisa diturunkan lagi 16V, 25V dan 35V. Pemilihan tegangan ditentukan dari tegangan trafo yang digunakan, pilih tegangan kapasitor sedekat mungkin dan diatas dari tegangan trafo. Biasanya semakin besar tegangan kapasitor maka akan semakin mahal harganya, jadi pilihlah tegangan kapasitor sesuai kebutuhan.

Bagian 2. penyearah simetris
penyearah ini menghasilkan menghasilkan tegangan positif, ground dan negatif (+V gnd -V). penyeraha simetris ini sering digunakan untuk rangkaian audio atau penguat amplifier dengan daya menegah hingga besar. rangkaiannya sebagai berikut:
gambar skema PSU simetris

Gambar PSU simetris

11 komentar:

  1. brapa ampere tu travonya bang?

    BalasHapus
  2. Lengkap dan detail. Sangat membantu

    BalasHapus
  3. untuk tda 2003 ps pake yang mana kak,,,yang satu dioda atau yang simetris

    BalasHapus
  4. Mas kalo rangkaian di atas buat mensuplay 3 ampli 12v bisa ga ?
    apa efek sampingnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk menentukan bisa atau tidak bisa dihitung.
      misal trafo 12v 1A

      maka trafo ini dapat memenuhi kebutuhan tenaga 12watt. Kalau Mau dibuat menyalakan 3 buah ampli berarti masing masing ampli 4watt.

      Hapus
  5. KEREN, gambarnya keren, enak diliat jadi gampang dimengerti oleh pemula...

    BalasHapus
  6. untuk ampli tda 2003 kalo pake penyearah simetris lebih baik make -12v ato yg ground mas?

    BalasHapus